Seperti kita ketahui bersama
situasi sekarang di mana di banyak tempat masyarakat diharuskan untuk melakukan
karantina di rumah-rumah, sebagian besar masyarakat dianjurkan untuk tinggal di
rumah untuk memutus penularan virus Covid-19. Bagaimanakah peritel yang menjual
produk fashion atau busana? Padahal biasanya menjelang bulan puasa dan
menjelang hari raya lebaran Idul Fitri, ini adalah saat yang ditunggu-tunggu para
peritel yang menjual busana di mana penjualan akan meningkat tajam 3 kali
sampai 4 kali dari penjualan normal. Tetapi kali ini apa yang diharapkan
barangkali jauh dari kenyataan. Peritel yang menjual produk fashion sulit
berharap terjadinya penjualan yang bagus. Lalu Apa yang harus dilakukan oleh
para peritel produk fashion? Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan.
1. Markdown Produk New Arrival (Produk Baru)
Peritel harus segera melakukan
tindakan promosi terhadap barang-barang baru. Semakin cepat produk terjual maka
akan semakin baik juga anda mengeluarkan barang anda, yang berarti
menyelamatkan arus kas anda. Beberapa peritel produk fashion di Eropa yang
sedang menanti booming penjualan awal musim semi (untuk spring collection) terpaksa membatalkan harapan mereka dengan segera
melakukan diskon produk-produk New
Arrival dengan memberikan diskon 25%. Hal ini jarang sekali dilakukan untuk
produk baru karena seharusnya mereka akan menikmati margin bagus di awal musim
semi namun seperti yang saya katakan tadi di mana sebagian besar masyarakat
diharapkan tinggal di rumah maka penjualan produk fashion sudah pasti tidak
terlalu dibutuhkan.
2. Lakukan Layanan Antar Extra
Sekarang ini hampir semua peritel
sepakat bahwa layanan antar akan menjadi solusi di situasi sekarang ini. Lalu
bagaimana dengan produk fashion? Apakah tetap menarik?
Produk fashion identik dengan
kompleksitas produk seperti pilihan warna, ukuran, bahan, pernak-pernik yang
lain sehingga memang menjual produk fashion tidak semudah menjual produk
kebutuhan sehari-hari lainnya. Karena itu produk fashion membutuhkan penanganan
ekstra. Anda tidak bisa sekedar menawarkan layanan antar tanpa pelayanan
ekstra. Lalu pelayaran ekstra apa yang saya maksudkan? Anda bisa memberikan
layanan antar sekaligus bisa ditunggui. Jika pelanggan tidak suka atau berubah
pikiran karena satu dan lain hal maka bisa segera dikembalikan saat itu
juga. Kesediaan anda untuk melakukan
layanan ekstra mudah-mudahan menjadi solusi bagi peritel dan sekaligus juga
menjawab keraguan pelanggan dalam memutuskan pembelian. Tentu saja layanan ini
tidak bisa dilakukan untuk jarak yang jauh sekali seperti di luar kota, sehingga
peritel bisa menetapkan jarak maksimum dari lokasi toko ke rumah pelanggan.
3. Mark Down Barang Lama
Menjelang musim ramai sebenarnya
saat yang tepat untuk melakukan sales atau promo besar-besaran untuk
menghabiskan barang barang sisa atau barang barang mati yang yang tidak terjual
dari periode sebelumnya karena itu sebenarnya ini adalah kesempatan bagi para
peritel untuk menghabiskan barang. Dalam situasi seperti ini saya menganjurkan
untuk melakukan diskon yang cukup besar karena jika tidak barang belum tentu
terjual sehingga akan makin panjang masa menyimpan barang-barang yang tergolong
barang mati tersebut.
Mohon diingat bahwa barang mati
merupakan uang mati jika tidak segera dicairkan maka anda bisa kesulitan modal
kerja untuk membeli produk segar.
Produk fashion adalah produk yang
yang berganti model atau bentuk sehingga apabila anda gagal melakukan penjualan
maka produk bisa menjadi tidak relevan lagi di mata pelanggan Anda.
4. Aktif di Media Sosial
Ini tentu relevan bagi Anda yang
sudah membangun massa di media sosial anda tetapi bagi mereka yang tadinya
mengabaikan kekuatan media sosial. Maka saat seperti ini anda tidak bisa
berharap banyak dari tips yang satu ini.
Penjual produk fashion tidak
semudah menjual produk kebutuhan sehari-hari di mana konsumen sudah tahu bentuk
dari barang yang diinginkannya sedangkan produk fashion tidak mudah dilihat oleh
pelanggan karena itu ketika menyajikan produk fashion dalam bentuk foto di
media sosial maka produk fashion tersebut, apapun bentuknya harus diletakkan
pada manekin atau patung yang menyerupai orang sehingga pelanggan memiliki
gambaran yang lebih baik mengenai bentuk dan tampilan produk fashion yang
ditawarkan. Dibutuhkan kemampuan dan estetika ketika mengambil foto yang
lumayan baik sehingga produk yang dipajang di patung terlihat menarik oleh
konsumen.
5. Tawarkan Produk Untuk Dipakai Di Rumah
Maskipun pun anda menjual produk
fashion pasti di dalamnya juga menjual produk-produk santai atau produk-produk basic seperti pakaian dalam dan pakaian
rumah.
Anda bisa fokus menyodorkan produk
pakaian untuk kebutuhan dipakai di dalam rumah atau pakaian santai karena
meskipun di rumah tetap saja orang membutuhkan pakaian.
Selain itu bisa juga menyodorkan
produk-produk kebutuhan rumah tangga lainnya meskipun anda menjual produk
fashion tidak berarti Anda tidak menjual produk pendukung rumah tangga seperti:
sprei, sarung bantal, handuk, kebutuhan mencuci pakaian, kebutuhan kamar mandi,
peralatan dan perlengkapan kebersihan, dan lain-lain. Kehidupan tetap
berlangsung. Tinggal di rumah berlama-lama membuat orang bosan sehingga adanya
produk baru bisa menjadi hiburan bagi mereka.
Demikian beberapa tips yang bisa
dilakukan oleh peritel yang menjual produk fashion. Semoga di masa-masa seperti
ini penjualan anda tidak jauh dari rencana, namun harus diimbangi dengan
kecepatan bertindak. Ini bukan saat yang tepat untuk berkeluh kesah melainkan
saat untuk mencari solusi seefektif mungkin.
Selalu mencari cara-cara cara baru
untuk menyelamatkan bisnis anda. Saya percaya, setiap upaya, banyak atau
sedikit akan membawa hasil.
Semoga bermanfaat dan saya berharap
Anda semua dalam keadaan sehat dan tetap optimis sama seperti terhadap
kesehatan bisnis Anda.
Silahkan mengakses podcast saya Retail Guru (anchor.fm/retailguru) untuk mendengar versi audio artikel ini.
Silahkan mengakses podcast saya Retail Guru (anchor.fm/retailguru) untuk mendengar versi audio artikel ini.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.