Para peritel sedang menghadapi musim ramai, belanja liburan,
belanja Natal, dan belanja akhir tahun. Tidak banyak waktu tersisa karena kita
sudah berada di pertengahan bulan Desember dan waktu menuju akhir tahun tinggal
sekitar dua minggu saja. Saat belanja untuk hari Natal dan Tahun Baru harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita lihat hampir semua peritel mengeluarkan
berbagai jurus agar waktu yang tidak begitu banyak ini bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya.
Untuk beberapa peritel sisa waktu di penghujung tahun ini akan menjadi
pertaruhan terakhir mengingat lesunya penjualan sepanjang tahun ini.
Berikut beberapa tips yang harus dilakukan oleh peritel untuk
memanfaatkan kehadiran pengunjung ke tokonya agar tidak kehilangan penjualan
dan bisa meningkatkan nilai belanja per basket di saat ramai.
1.
Sodorkan Keranjang
Belanja
Menurut laporan Paco Underhill dari 100 orang yang masuk ke toko, 75% pelanggan yang membawa keranjang belanja pasti membeli sesuatu dibanding yang tidak membawa keranjang, hanya 34% saja yang belanja. Karena itu pastikan sales advisor kita menyodorkan keranjang belanjan kepada pelanggan yang sudah ada di lorong-lorong toko. Beberapa akan menolak namun beberapa lagi akan mengambil karena sudah disediakan.
Menurut laporan Paco Underhill dari 100 orang yang masuk ke toko, 75% pelanggan yang membawa keranjang belanja pasti membeli sesuatu dibanding yang tidak membawa keranjang, hanya 34% saja yang belanja. Karena itu pastikan sales advisor kita menyodorkan keranjang belanjan kepada pelanggan yang sudah ada di lorong-lorong toko. Beberapa akan menolak namun beberapa lagi akan mengambil karena sudah disediakan.
2. Bebaskan Tangan Pelanggan
Seperti kita ketahui tangan kita hanya dua.
Jika sudah dua atau tiga barang dipegang maka pelanggan sudah akan kewalahan
sehingga ada kecendrungan mereka akan mengakhiri proses belanja. Sales advisor
kita di lapangan harus jeli dan segera memberikan bantuan dengan menyodorkan
keranjang belanja atau keranjang belanja beroda sehingga pelanggan tidak
keberatan. Ketika tangannya kosong maka mereka merasa bebas dan melanjutkan
aktivitas keliling toko untuk melihat-lihat. Makin lama pelanggan ada di toko
kita makin besar pula kesempatan untuk terjadinya penjualan lebih banyak.
3. Sales Advisor di Lapangan
Pastikan Sales Advisor kita ada di lorong-lorong. Semua ada di
lapangan, bukan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan administrasi. Di saat-saat
ramai ada saja yang membutuhkan bantuan. Saatnya melakukan add on (tambahan
penjualan) dari apa yang sudah mereka beli. Tawarkan produk yang turun harga,
atau sedang promosi. Tawarkan barang baru kepada pelanggan. Tanyakan apa lagi
yang mereka butuhkan. Tawarkan barang-barang pelengkap. Jika seseorang membeli
kopi, tawarkan krim, gula, dan lain-lain lagi. Temani mereka, antar mereka ke
lokasi barang yang dicarinya.
4. Sediakan Barang-barang Murah dan Menarik
Letakkan barang-barang murah seharga di
bawah 15 ribu di area kasir atau menuju kasir selagi mereka antri. Barang-barang
yang lucu, berguna, dan menarik. Tawarkan kepada pelanggan untuk mengambil.
Tambahkan tulisan yang mendorong pelanggan untuk sekalian membelinya sebagai hadiah.
5. Potong antrian
Di saat-saat terakhir belanja akan terjadi
lonjakan pembelanja baik yang akan membayar maupun yang akan membungkus kado
buat hadiah. Pisahkan lokasi membayar dengan konter layanan pelanggan dan
bungkus kado. Minta nomor telepon genggam pelanggan, mereka akan dihubungi
begitu kado barang mereka selesai dibungkus sehingga mereka tidak perlu
membuang waktu menunggui pengerjaan bungkus kadonya. Nomor telpon yang
diperoleh bisa diberikan ke petugas layanan pelanggan untuk dipergunakan di kemudian
hari untuk tujuan survei dan penawaran promosi berikutnya.
6. Manager Toko di Lapangan
Pastikan manager toko dan para kepala
divisi ada di lapangan dan memantau semua situasi mulai dari parkiran, keluar
masuk kendaraan agar tidak terjadi kemacetan di area keluar masuk area parkir.
Di dalam toko, di kasir mana terjadi antrian, kerahkan bantuan agar tidak
terjadi antrian. Kasir hanya fokur melayani transaksi. Biarkan aktivitas
mengantongi barang belanjaan diserahkan ke petugas packer bantuan dari pegawai
paruh waktu yang sengaja direkrut untuk membantu situasi ramai. Keberadaan
manager di lapangan untuk memastikan tidak ada satu bagian pun yang
terbengkalai. Perhatikan jam istirahat personel toko agar tidak terjadi
kekosongan di lapangan.
7. Bersih dan Teratur
Di saat ramai toko kita sangat mungkin
menjadi semrawut dan tidak bersih. Sewa pekerja harian atau pekerja paruh waktu
untuk membantu kebersihan dan keteraturan. Pengunjung menjadi lebih tertekan
jika dalam waktu yang sempit harus berbelanja di tengah kesemerawutan.
8.
Bantu Pelanggan Mengambil Keputusan
Di dalam situasi ramai di mana banyak
pelanggan yang harus dilayani, berikan kemudahan bagi pelanggan mengambil
keputusan. Contoh: situasi ramai sekali tidak cukup waktu untuk mencobai sebuah
produk, belum lagi mengemas kembali barang setelah dicoba khususnya barang
berukuran besar. Waktu pelanggan terbatas. Berikan garansi bila ada kerusakan
dan barang tidak berfungsi dengan baik maka bawa ke sini akan ditukar yang baru
atau money back guarantee. Dengan jawaban itu maka pelanggan tidak ragu
mengambil keputusan sekarang juga ditambah mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk melayani satu pelanggan. Dalam situasi ramai sekali ada banyak pelanggan
lain yang bisa dilayani
Beberapa peritel sibuk mendatangkan lebih
banyak orang ke tokonya tetapi seringkali gagal melakukan hal yang benar ketika
mereka sduah datang. Segera terapkan tips di atas dan nikmati peningkatan sales
di sisa waktu yang ada guna mengejar target penjualan tahun ini.
Catatan: tulisan ini terinspirasi oleh artikel yang ditulis Bob Phibbs namun saya sesuaikan untuk kebutuhan dan situasi di Indonesia.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.